Jakarta, LintasPeistiwa - DPR telah menerima 22 calon duta besar (Cadubes) yang akan ditempatkan
di 22 negara sahabat. Berdasarkan mekanisme yang diatur oleh Pasal 13
ayat 1 dan 2 UUD 1945 dan Pasal 196 Tatib DPR RI, Presiden mengajukan
Cadubes ke DPR untuk mendapatkan pertimbangan dan uji kelayakan.
Anggota Komisi I DPR yang membidangi hubungan internasional, Tantowi Yahya mengatakan, hal ini dilakukan karena selain sebagai representasi Presiden dan negara, Dubes adalah juga representasi rakyat Indonesia.
"Pertimbangan dari DPR dilakukan dalam bentuk penyampaian visi misi dari masing-masing calon dihadapan anggota Komisi I yang membidangi luar negeri. Dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pendalaman," kata Tantowi, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/9).
Menurutnya, mekanisme ini dilakukan secara intens dan maraton dari pagi sampai malam dan bersifat tertutup. Sehingga, Dubes yang dihasilkan bukan asal dan karena balas jasa kepentingan politik.
"Komisi I berharap agar Dubes RI di luar negeri adalah figur yang benar-benar top kelasnya. Pos dubes jangan diberikan sebagai balas jasa atau kepentingan politik," tegas politikus Partai Golkar itu.
Sebab, kata Tantowi, pemerintah tidak pernah kekurangan stok Cadubes yang mumpuni baik dari Kemlu, parpol maupun dari kelompok masyarakat. Dia mencontohkan, tahun lalu, Pemerintah mengirim 34 cadubes. Namun, setelah pemaparan visi misi dan pendalamam, ada 11 calon yang menurut anggota Komisi I tidak layak menjadi Dubes.
"Pada awalnya Pemerintah menerima pertimbangan DPR tersebut. Tapi belakangan sebagian besar cadubes yang tidak layak tersebut tetap dilantik sebagai Dubes. Entah apa pertimbangannya," jelasnya.
"Memang ini adalah ranah otoritas Presiden tapi kalau ada cadubes yang memang tidak kwalified baik dari sisi kemampuan diplomasi maupun komunikasi tetap dilantik juga, membuat kerja keras Komisi 1 menjadi sia-sia," tambahnya.
Namun demikian, pihaknya belum mengetahui pelaksanaan uji kelayakan bagi ke 22 cadubes yang telah diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dan ini berujung pada belum jelasnya kapan uji kepatutan dan kelayakan bagi ke 22 cadubes tersebut akan dilaksanakan," kata Tantowi.
Berikut 22 nama calon Dubes yang diajukan SBY ke DPR;
1. Fauzi Bowo akan menjadi Dubes RI di Jerman
2. Suprapto Martosetomo (Afsel)
3.Yuli Mumpuni (Spanyol)
4. Yusron Mahendra (Jepang)
5. Budi Bowoleksono (AS) gantikan Dino Pati Djalal yang jadi kepala BKPM
6. Linggawaty Hakim (Swiss)
7. Komjen Ito Sumardi (Myanmar)
8. Letjen TNI Jhony Lumintang (Philipina)
9. Yuwono A Putranto (Norwegia)
10. Raudin Anwar (Libya)
11. Abdurrahman M Fachir (Arab Saudi)
12. Jose Antonio Morato Tavares (New Zealand)
13. Irmawan Emir Wisnandar (Laos)
14. Sugeng Rahardjo (China)
15. Burhanuddin (Sudan)
16. Nurul Qomar (Brunei Darussalam)
17. Gary Rachman Makmun Jusuf (Fiji)
18. Rahmat Pramono PTRI (Asean)
19. Diar Nurbiantoro (Rumania)
20. Mulya Wirana (Portugal)
21. Pitono Purnomo (Kamboja)
22. Moenir Ari Soenanda (Peru)
Anggota Komisi I DPR yang membidangi hubungan internasional, Tantowi Yahya mengatakan, hal ini dilakukan karena selain sebagai representasi Presiden dan negara, Dubes adalah juga representasi rakyat Indonesia.
"Pertimbangan dari DPR dilakukan dalam bentuk penyampaian visi misi dari masing-masing calon dihadapan anggota Komisi I yang membidangi luar negeri. Dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pendalaman," kata Tantowi, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/9).
Menurutnya, mekanisme ini dilakukan secara intens dan maraton dari pagi sampai malam dan bersifat tertutup. Sehingga, Dubes yang dihasilkan bukan asal dan karena balas jasa kepentingan politik.
"Komisi I berharap agar Dubes RI di luar negeri adalah figur yang benar-benar top kelasnya. Pos dubes jangan diberikan sebagai balas jasa atau kepentingan politik," tegas politikus Partai Golkar itu.
Sebab, kata Tantowi, pemerintah tidak pernah kekurangan stok Cadubes yang mumpuni baik dari Kemlu, parpol maupun dari kelompok masyarakat. Dia mencontohkan, tahun lalu, Pemerintah mengirim 34 cadubes. Namun, setelah pemaparan visi misi dan pendalamam, ada 11 calon yang menurut anggota Komisi I tidak layak menjadi Dubes.
"Pada awalnya Pemerintah menerima pertimbangan DPR tersebut. Tapi belakangan sebagian besar cadubes yang tidak layak tersebut tetap dilantik sebagai Dubes. Entah apa pertimbangannya," jelasnya.
"Memang ini adalah ranah otoritas Presiden tapi kalau ada cadubes yang memang tidak kwalified baik dari sisi kemampuan diplomasi maupun komunikasi tetap dilantik juga, membuat kerja keras Komisi 1 menjadi sia-sia," tambahnya.
Namun demikian, pihaknya belum mengetahui pelaksanaan uji kelayakan bagi ke 22 cadubes yang telah diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dan ini berujung pada belum jelasnya kapan uji kepatutan dan kelayakan bagi ke 22 cadubes tersebut akan dilaksanakan," kata Tantowi.
Berikut 22 nama calon Dubes yang diajukan SBY ke DPR;
1. Fauzi Bowo akan menjadi Dubes RI di Jerman
2. Suprapto Martosetomo (Afsel)
3.Yuli Mumpuni (Spanyol)
4. Yusron Mahendra (Jepang)
5. Budi Bowoleksono (AS) gantikan Dino Pati Djalal yang jadi kepala BKPM
6. Linggawaty Hakim (Swiss)
7. Komjen Ito Sumardi (Myanmar)
8. Letjen TNI Jhony Lumintang (Philipina)
9. Yuwono A Putranto (Norwegia)
10. Raudin Anwar (Libya)
11. Abdurrahman M Fachir (Arab Saudi)
12. Jose Antonio Morato Tavares (New Zealand)
13. Irmawan Emir Wisnandar (Laos)
14. Sugeng Rahardjo (China)
15. Burhanuddin (Sudan)
16. Nurul Qomar (Brunei Darussalam)
17. Gary Rachman Makmun Jusuf (Fiji)
18. Rahmat Pramono PTRI (Asean)
19. Diar Nurbiantoro (Rumania)
20. Mulya Wirana (Portugal)
21. Pitono Purnomo (Kamboja)
22. Moenir Ari Soenanda (Peru)
